Beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah sebelah, ketika sampai di halaman tiba-tiba sandal jepit saya putus, padahal itu adalah sandal saya yang paling bagus. Warnanya hitam, di bagian serampatnya ada hiasan kristal-kristal seperti butiran berlian (yang tentu saja palsu), harganya kalau tidak salah Tiga Puluh Lima Ribu Rupiah, beli di pasar tempel Way Halim. Kepalang tanggung, saya tetap saja melanjutkan berjalan ke rumah sebelah.
Setelah urusan saya selesai, pulangnya sandal putus itu saya pakai lagi, dan ajaib!, talinya sudah tersambung lagi. Sambil berjalan pulang, saya menebak-nebak pasti ada orang yang memperbaiki, sewaktu saya di dalam tadi.
Beberapa Tahun yang lalu, saat masih tinggal di komplek pabrik gula di Ogan Ilir, saya juga sering menemukan benda-benda yang ditaruh begitu saja di handle pintu atau di paku yang tertancap di tembok. Biasanya berupa makanan, kadang nasi kotak, kue-kue, buah , makanan ringan dan lain-lain. Kadang-kadang ada pesan tertulisnya, kadang-kadang tidak.
Jauh bertahun-tahun sebelumnya, sewaktu tinggal di Bandar Lampung, saya juga sering menemukan seikat sayuran, sepapan tempe, seplastik tahu, bahkan sebungkus mie ayam atau makanan lain di depan pintu. Kalau yang ini saya bisa menebak dengan mudah siapa pelakunya.
Tangan-tangan yang tidak terlihat itu, yang meletakkan benda-benda di depan pintu, atau yang memperbaiki barang-barang tanpa setahu saya, adalah tangan-tangan yang menyampaikan kebaikan. Bayangkan, siang-siang pulang dari suatu tempat dalam keadaan lapar, menemukan makanan yang siap di makan. Atau pagi-pagi ketika berpikir masak apa hari ini, disambut seikat sayuran segar. Atau ketika saya berpikir apakah saya akan jalan memakai sandal sebelah atau telanjang kaki sekalian, eh ternyata sandalnya bagus lagi.
Percayalah, tidak ada kebaikan yang receh. Sekecil apapun, seringan apapun bagi pelakunya, sebuah kebaikan tetaplah sangat berharga. Bahkan jika ia hanya seberat biji sawi, tak ada kebaikan yang sia-sia.
#KLIP_MEI_2020
#02_03_2020_02
No comments:
Post a Comment