Menulis mengikat pengetahuan, mengabadikan kenangan, membagi kebahagiaan

Thursday, September 3, 2020

SENJA DI KALIANDA


Hari sudah sore menjelang waktu Asar, ketika mobil kami memasuki halaman sebuah hotel. Sayang sekali, kamar yang tersisa hanya single dan double biasa yang ukurannya kecil. Hari itu sabtu malam minggu, kamar penuh, tinggal dua itu saja pilihannya. Tidak disangka, mbak resepsionis menyarankan sebuah guest house yang letaknya di seberang jalan, tidak jauh dari hotel ini.


Alhamdulillah, masih ada satu kamar ukuran besar. Ibu resepsionis bilang hari ini rata-rata hotel dan penginapan full booked. Kami jadi menginap di sana, sebuah kamar yang cukup luas dengan double bed plus satu ekstra bed lagi cukup untuk beristirahat kami berlima anak beranak. 


Usai sholat asar, saya mengajak si sulung untuk jalan-jalan cari jajanan di sekitar tempat itu, sementara adik-adiknya asyik bermain air dan bapaknya beristirahat. Beberapa menit kemudian kami balik lagi dengan menenteng sekantong besar aneka cemilan dan empat gelas bubble tea rasa coklat dan original.


Di teras penginapan tersedia bangku panjang dan meja kayu. Di sana kami duduk-duduk menikmati panorama senja. Ratusan capung berterbangan di halaman, membuat duo krucil takjub dengan pemandangan itu.


"Mama, kenapa capung-capung itu banyak banget terbang di sini?" tanya si adek.


"Hmmm...kenapa ya, mungkin mereka senang dengan tempat ini" jawabku.


"Aku juga senang dengan tempat ini" kata adek lagi.


"Aku juga" sahut si teteh.


" Mama lihat, lampu taman itu bentuknya kayak permen lolipop di candy crush!" sambung si teteh lagi.


Di teras, kami menikmati segarnya bubble tea dan gurihnya kerupuk ikan dicocol sambal botolan, juga cemilan-cemilan yang lain. Anak-anak mencoba menghitung jumlah capung sampai mereka capek sendiri. Dan langit makin lama makin merah lalu mulai gelap, pohon-pohon kelapa nampak sebagai siluet di kejauhan. 

Suasana senja itu sepertinya sangat membekas di benak anak-anak. Semoga mereka selalu mengenangnya sebagai suatu senja yang indah di Kalianda.

Kalianda, Lampung Selatan


#05_05_2020

6 comments:

  1. Kalau saya tdk capung merupakan indikator kebersihan udara dan air, jika banyak capung berarti udara dan air didaerah tsb masih bersih, liburan didaerah mana ini mbak ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mbak, capung adalah salah satu bioindikator kebersihan lingkungan terutama airnya. Ini sebenarnya bukan lagi liburan, nginap semalam di kota kalianda Lampung selatan waktu nganterin anak tes masuk ponpes.

      Delete
  2. foto anak2 mana mama ... salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anak-anak belum diupload fotonya Mom, masih agak ribet wkwkwkwk.

      Delete
  3. duh, jadi ikut-ikutan pengen kesana 😀 salam kenal mba🙏

    ReplyDelete
  4. Salam kenal juga mbak. Pantai di kalianda memang indah dan tidak seramai pantai2 di Jawa, buat saya lebih asyik untuk dinikmati 😊

    ReplyDelete

Catatan Delia

PERANGKAP HEBAT SOMA

Saya sedang berusaha merapikan koleksi buku bacaan anak yang saya bawa dari rumah Bandar Lampung ke rumah Cinta Manis. Tadinya buku-buku i...