Aku memperlihatkan sebuah foto pada anak keduaku.
"Teh, apakah kamu melihat ada seekor binatang di foto ini?"
"Mmmm... apa ya?"
"Coba perhatikan baik-baik"
" Aha, Belalang Kungfu!"
"Kok, Belalang Kungfu?"
" Iya, Kan ini yang ada di Film Kungfu Panda itu"
Padahal aku mengira anak ini akan menjawab "Mentada-mentadu" seperti yang di film Upin-Ipin. Rupanya dia lebih ingat pada tokoh "Mantis" dari perguruan kungfunya Master Shifu daripada belalang sembah yang tertangkap oleh anak-anak kampong durian runtuh itu.
Belalang sembah atau dalam bahasa Inggris disebut Praying Mantis adalah hewan dari ordo Mantodea. Dalam bahasa jawa ia dikenal dengan nama Walang Kekek atau Walang Kadung, sedangkan dalam bahasa sunda disebut Cancorang. Bahkan ada sebuah lagu jawa yang menyebutkan nama hewan ini, judulnya "Walang Kekek" dan sempat dinyanyikan oleh penyanyi jawa legendaris Waljinah. Ada juga Tim pemadam kebakaran yang dinamai pasukan Walang Kadung. Belalang sembah yang banyak ditemui di Indonesia adalah jenis yang berwarna hijau dan warna kecoklatan.
Berbeda dengan belalang biasa yang sering kita jumpai, di mana mereka termasuk hama yang memakan daun-daun muda tanaman, belalang sembah justru termasuk predator hama tersebut. Ia memakan serangga lain, bahkan sang betina seringkali memakan sang pejantan usai melakukan kopulasi, diduga karena ia butuh protein yang banyak untuk perkembangan calon anak-anaknya, atau barangkali, bisa jadi untuk memastikan sang pejantan tidak membuahi betina lain.
Kalau suatu saat Bapak/Ibu menemukan tanaman atau bunga-bunga di halaman dengan daun-daun yang prigis atau bolong-bolong dan kebetulan ada belalang sembah nongkrong di situ, tolong jangan ditangkap. Bukan dia pelakunya, justru dia ada di sana untuk menghabisi hama yang merusak tanaman saudara-saudara sekalian.
Dan biarlah anakku mengenalnya dengan nama Mantis si belalang kungfu, meskipun aku lebih menyukai tokoh kungfu yang lain, yaitu Chinmi.
#KLIPFEB2020
#18_02_2020_09
No comments:
Post a Comment