Menulis mengikat pengetahuan, mengabadikan kenangan, membagi kebahagiaan

Wednesday, September 9, 2020

MISI MENYELAMATKAN NUTKIN*


Hari masih pagi, ayuk tukang sayur langganan belum datang. Saya sedang asyik menyelesaikan jahitan masker.  Teteh dan adek pamit mau main sepeda di halaman belakang bengkel.  Beberapa menit kemudian mereka sudah balik lagi, laporan hasil keliling bersepeda sambil ngos-ngosan dan keringatan.  Mama umi mematikan mesin jahit dan pasang muka serius.


" Kalau sudah nggak keringatan, mandi ya, sudah siang nih"

"OK mi, boleh nggak kalo kami main lagi dulu"

"Nggak boleh, kalau main lagi nanti keringatan lagi, mandi dulu baru main lagi".


Serempak mereka berlari ke belakang untuk siap-siap mandi. Namun baru beberapa detik sudah balik lagi juga.


"Mi, di bak kamar mandi ada tikus!" Seru si Teteh.

"Iya mi, tikusnya kecemplung bak mandi!" adek menyambung tak kalah antusias.

" Tikus, apa tupai?, coba lihat lagi!"


Sudah lama tidak ada tikus di rumah ini, jadi Mama Umi menduga yang masuk bak mandi itu adalah tupai. Di belakang rumah sering ada tupai berloncatan di pohon asam, manggis, mangga, nangka, jambu dan kelapa.  Bak kamar mandi tidak diisi air lagi, jadi saya tidak terlalu mengkhawatirkan keselamatan hewan apapun yang kecemplung itu.


"Mi, ternyata itu tupai" kata teteh.

"Iya mi, tupai" sambung adek.

"Darimana kalian tahu itu tupai?"

"Ekornya ada bulu-bulunya eee...mekar gitu" jawab teteh.

"Iya mi" dukung adek. 

(Sebenarnya saya tergelitik untuk menjelaskan bulu itu milik burung, sedangkan mamalia termasuk tupai itu berambut, tapi kayaknya level ini belum saatnya).

"Ok, baknya nggak ada airnya kan, berarti dia nggak tenggelam kan?".

"Ada mi, ada airnya"

"Waduh, kasian dong dia kedinginan, ayo kita keluarin dia".


Anak-anak ikut ke kamar mandi. Di dalam bak yang terisi air kira-kira setinggi satu jengkal, terlihat makhluk mungil itu mengangkat kepalanya agar tidak terendam air. Saya segera mencabut sumbat bak mandi. Kemudian mengambil sebuah ember, memasukkannya ke bak mandi, menggulingkan embernya dan hati-hati berkata pada binatang kecil berambut coklat itu.


" Ayo Nutkin, masuk ke ember ini, jangan takut kami cuma mau menyelamatkanmu"


Tupai itu seperti mengerti, ia masuk ke dalam ember. Kami membawa ember itu ke halaman belakang. Beberapa saat, ia diam saja, mungkin sedang memulihkan tenaga.  Lalu tiba-tiba di depan pohon nangka tupai kecil itu melompat dan anak-anak berseru kegirangan, mengetahui tupai itu baik-baik saja.


"Da-da Nutkin, sampai jumpa, lain kali hati-hati ya

..!"

Anak-anak melambaikan tangan ke arah perginya si tupai.  Mereka segera balik kanan bersiap untuk main lagi. Tapi Mama Umi sudah berdiri di depan pintu dengan tangan kanan menunjuk pintu kamar mandi.  Mereka tertawa-tawa dan berebutan menyambar handuk, mereka sudah hafal dengan apa yang akan terjadi bila membantah setelah melihat ekspresi muka emaknya ini.


Catatan:

*Nutkin adalah karakter Tupai nakal dalam buku cerita anak karangan Beatrix Potter.


#KLIPAPRIL2020

#04_04_2020_01

No comments:

Post a Comment

Catatan Delia

PERANGKAP HEBAT SOMA

Saya sedang berusaha merapikan koleksi buku bacaan anak yang saya bawa dari rumah Bandar Lampung ke rumah Cinta Manis. Tadinya buku-buku i...