Sudah pernah nonton film Ratatouille belum?, itu loh film animasi yang menceritakan tentang seekor tikus ingin jadi chef di sebuah restoran Perancis. Di film ini juga ada tokoh seorang kritikus makanan yang terkenal garang dan "kejam" ketika mengkritik makanan sebuah restoran. Pada bagian akhir film, si kritikus makanan ini dibuat terkesan bahkan terharu oleh kemampuan memasak Chef tikus. Rupanya sang chef menghidangkan Ratatouille yang penampakan dan rasanya mengingatkan si kritikus pada masakan ibunya.
Tentu menyenangkan sekali, jika anak-anak menyukai makanan yang dimasak ibunya dan menganggap ibu sebagai koki yang hebat, bahkan ada jingle iklan yang menyatakan masakan emak paling enak. Kalau dipikir-pikir ya tentu saja masakan ibu atau emak itu yang paling enak. Demi menjaga asupan nutrisi anak-anaknya seorang ibu akan memberikan makanan yang terbaik bagi anaknya, bahkan dari segi kuantitas, jika makanan itu tidak cukup untuk seluruh anggota keluarga, ibu yang akan mengalah dengan tidak memakannya. Pokoknya, dulu saya menganggap seorang ibu yang dikenang sebagai orang yang masakan paling enak itu, sangat membanggakan.
Lalu bagaimana nasib ibu yang tidak pandai memasak? atau sebenarnya bisa memasak tapi tidak sempat karena sibuk bekerja atau berkegiatan yang lain?.