Kira-kira setahun yang lalu, Taman Baca Beniso mendapat kiriman donasi buku dari salah satu donatur dari Jakarta. Semuanya buku baru, di antara buku-buku yang dikirimkan itu adalah buku cerita bergambar yang berjudul 'Hus! Hus!". Buku ini dikarang oleh Izzah Annisa sedangkan ilustrasinya dibuat oleh Aprilia Muktirina. Dicetak pertama kali pada bulan Januari 2019 oleh Noura Books, menggunakan kertas art paper yang glossy dan cukup tebal, terdiri atas 24 halaman.
Cerita dimulai dengan gambar beberapa badak yang sedang kepanasan karena matahari bersinar terang dan menyengat. Para badak terlihat kegerahan, berkeringat dan berusaha mendinginkan badan dengan minum jus, berkipas-kipas dengan daun bahkan juga dengan kipas angin. Salah satu badak ada yang memakai baju batik, berarti ini badak Indonesia, bukan badak Afrika. Rupanya beberapa saat kemudian para badak sudah menemukan solusi menghilangkan rasa gerah, yaitu dengan berkubang dalam lumpur. Tapi ada satu badak kecil yang enggan berkubang karena takut kotor dan bau, namanya Sero.
Sero si badak kecil berusaha mendinginkan badan dengan cara lain. Tapi, masalah lain muncul, Sero dihinggapi serangga, lalat-lalat mulai mengerumuni Sero, makin lama makin banyak. Sero dan burung kecil yang selalu menemaninya berusaha mengusir mereka,tapi karena tidak berhasil, Sero dan temannya pun berusaha kabur. Sialnya, kemanapun Sero pergi, lalat-lalat itu tetap mengikuti, sampai Sero hampir jatuh ke kubangan lumpur. Kira-kira Sero mencebur ke dalam lumpur tidak ya?.
Cerita dan ilustrasi dalam buku ini menarik sekali. Tokoh Sero si badak kecil dan teman-temannya dalam buku ini, ditampilkan memiliki dua cula, artinya Sero bukan badak Ujung Kulon yang bercula satu. Memangnya ada badak di tempat lain di Indonesia selain di Ujung Kulon?. Ada dong, namanya Badak Sumatra nama ilmiahnya Dicerorhinus sumatrensis. Sepertinya dari sini lah asal muasal nama Sero. Sesuai namanya, Badak ini bercula dua dan berasal dari pulau Sumatra. Untuk lebih menambah kesan lebih khas Indonesia, ada badak yang digambarkan memakai baju batik. Burung kecil yang selalu berada di dekat Sero sesuai dengan kenyataan bahwa biasanya burung jenis jalak menghinggapi badak untuk memakan kutu-kutu yang ada di kulit badak tersebut.
Buku ini sangat cocok untuk dibacakan kepada anak-anak. Selain menambah pengetahuan anak tentang kekayaan fauna Indonesia, orang tua juga bisa menanamkan nilai-nilai lainnya. Misalnya, persahabatan antara Sero dan burung yang setia, patuh pada nasehat orang tua, dan membiasakan berfikir untuk mencari soulusi suatu masalah. Jangan lupa untuk menyampaikan bahwa badak sumatra termasuk ke dalam satwa yang dilindungi dan dalam keadaan terancam punah. Dari sini kita bisa mengajak anak-anak untuk lebih mengenal keanekaragaman fauna Indonesia dan ikut menjaga kelestarian alam agar kekayaan flora dan fauna Indonesia tetap lestari. Selamat Membaca!.
Tanjung Senang 30 Oktober 2020, usai menikmati rengginang yang dikirim dari Serang.
No comments:
Post a Comment