Bagi teman-teman yang berasal dari daerah Bengkulu, mungkin sudah akrab sekali dengan cerita rakyat tentang Putri Serindu. Dikisahkan sang Putri yang hendak menikah mengadakan lomba untuk mencari calon pengantin pria. Uniknya sang Putri menghendaki suaminya nanti adalah seorang raja tidur, sehingga lomba yang digelar adalah lomba tidur. Kali ini buku yang saya baca berjudul Hadiah Istimewa Untuk Putri, ceritanya diangkat dari cerita rakyat tentang Putri Serindu tersebut di atas.
Dalam buku karangan Lia Loeferns (Yulia Loekito) dan dikerjakan ilustrasinya dengan sangat cantik dan detail oleh Azisa Noor ini Putri Serindu sebagai anggota kerajaan diceritakan tidak boleh bermain di luar istana. Padahal sebagai anak-anak lazimnya ia ingin bermain bersama anak-anak lainnya. Hingga tibalah hari ulang tahun sang Putri, semua anak membawa hadiah untuknya. Demikian juga dengan si Anak Lumang, ia ikut mengantri bersama anak-anak lainnya untuk memberi hadiah kepada Putri.
Bubu adalah sebuah alat penangkap ikan tradisional, terbuat dari anyaman bilah bambu kecil-kecil seperti lidi. Bubu berfungsi sebagai perangkap ikan, biasanya dibenamkan di perairan tawar seperti sungai, danau atau rawa-rawa. Dengan desain yang sedemikian rupa, ikan yang masuk ke dalam bubu tidak dapat keluar lagi. Kalau begitu, apakah Anak Lumang akan mengajak Putri untuk menangkap ikan?.
Buku Hadiah Istimewa Untuk Putri, diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer (BIP) pada tahun 2018, BIP dikenal sebagai sebuah penerbit yang memang fokus pada penerbitan buku anak. Buku setebal dua puluh empat halaman yang dicetak pada kertas art paper tebal dan glossy ini, memiliki cerita dan ilustrasi yang apik. Ada detail ragam hias bunga raflesia, flora khas bengkulu pada kain yang dipakai Putri, hiasan rambut yang khas, juga gambar bangunan istana yang merepresentasikan rumah adat bengkulu. Tentang istana yang bagus itu, barangkali karena ilustratornya adalah seorang lulusan pendidikan arsitektur.
No comments:
Post a Comment