Menulis mengikat pengetahuan, mengabadikan kenangan, membagi kebahagiaan

Friday, January 27, 2023

Rise of Empire : Ottoman, Season 1 Ep 5

Season 1 : Conquest of Constantinople (Penaklukan Konstantinopel)

Episode 5: Ancient Prophecies (Nubuat Kuno)


Mehmed mengawasi pasukannya yang sedang menyergap pasukan Giacomo Coco, di sebelahnya ada Penguasa Galata Lord Lomellini. Mehmed berkata pada Lomellini pada suatu malam Usman leluhur Mehmed bermimpi sebatang pohon besar muncul dari tanah. Dari akarnya muncullah empat pegunungan, lalu empat sungai, di sekitar sungai-sungai itu muncullah kota-kota indah berkelip-kelip. Dedaunan pohon besar itu berubah jadi pedang yang gemerlap, tiba-tiba angin kencang bertiup, semua pedang-pedang itu menunjuk ke satu kota, Konstantinopel.

Pasukan penyergap konstantinopel kalah telak, sebanyak 200 orang tewas. Alih-alih membakar kapal-kapal Turki, Greek Fire justru membakar kapal mereka sendiri. Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi konstantinopel.

Perang terus berlangsung, korban terus berjatuhan di kedua belah pibak. Pada minggu ke-6 pengepungan dengan membawa bendera putih Zaganos Pasha menuju benteng meminta bertemu dengan Giustiniani. Namun, ketika Giustiniani menemuinya ternyata orang itu adalah Mehmed sendiri. Mehmed mengingatkan Giustiniani bahwa perang ini bukanlah perangnya dan menawarkan imbalan yang jauh lebih besar daripada yang ditawarkan kaisar Constantine dengan syarat Giustiniani meninggalkan Konstantinopel. Sebelumnya, selain imbalan uang sebagai tentara bayaran, Kaisar Constatine menjanjikan pulau Lemnos sebagai hadiah bagi Giustiniani jika berhasil mengusir pasukan Turki Usmani. Tawaran Mehmed ditolak oleh Giustinani tapi Mehmed memberinya waktu berpikir sampai senja hari.

Giustiniani benar-benar menolak tawaran Mehmed, sementara itu Ia pun makin dekat dengan Therma. Kondisi Konstantinopel makin memburuk, bahkan sang Kaisar bangkrut. Untuk membayar tentara yang Ia sewa semua logam mulia kerajaan ermasuk benda relik keagamaan dilebur lalu dicetak menjadi koin. Namun sebuah berita baru telah dikonfirmasi, kapal-kapal Venesia benar-benar telah berada di laut Mediterania dan bersiap menuju Konstantinopel. Berita ini membuat Mehmed khawatir karena bala bantuan itu bisa menggagalkan misinya.

Halil Pasha menyarankan Mehmed untuk menawarkan gencatan senjata dan meninggalkan medan perang. Menurut Halil Pasha Mehmed tidak mungkin bisa menang dengan kondisi seperti saat ini, lebih baik mundur dan nanti kembali lagi ketika pasukan Turki lebih kuat dan Konstantinopel dalam keadaan lebih lemah.

Armada pasukan Venesia diperkirakan akan sampai dalam waktu enam hari, kaisar Constantine meminta Giustiniani bertahan selama enam hari itu melawan pasukan Mehmed sampai bala bantuan tiba. Pada tanggal 20 Mei 1453 Mehmed menerima sebuah pesan, setelah membacanya Mehmed bergegas menemui langsung si pengirim pesan itu yang tak lain adalah ibunya, Mara Brankovic. Kepada Mehmed Mara meminta agar misi penaklukan dilanjutkan dan saat ini adalah saat yang tepat untuk menyerang dan meraih kemenangan karena tanda-tanda kemenangan itu telah muncul di langit. Mara menyemangati Mehmed dan berjanji kelak Ia akan menenmui Mehmed di singgasana tahtanya di Konstantinopel.

Pada Malam tanggal 20 Mei itu terjadi gerhana bulan darah (Blood Moon eclipse). Di kalangan masyarakat konstantinopel sejak lama telah ada ramalan bahwa suatu saat nanti Konstantinopel akan jatuh pada malam gerhana bulan darah. Selain itu ada pula legenda bahwa kaisar pertama Konstantinopel yang bernama Constantine lahir dari ibu bernama Helena dan Konstantinopel tidak akan jatuh kecuali pada masa kepemimpinan kaisar dengan nama anak dan ibu yang sama. Sebaliknya, bagi masyarakat Turki pada masa itu peristiwa gerhana bulan dianggap sebagai pertanda baik dan isyarat kemenangan.


Halil Pasha terus mendesak agar Mehmed melakukan gencatan senjata dan mengambil keuntungan dari gencatan senjata itu daripada gagal sama sekali. Tapi Mehmed bergeming, baginya gagal itu ketika seratus ribu pasukan Venesia benar-benar sampai ke Konstantinopel dan Ia yakin takdirnya sebagai penakluk Konstantinopel telah tertulis. Pada tanggal 28 Mei 1453, beberapa jam sebelum serangan besar-besaran ke Konstantinopel sebuah peristiwa unik terjadi. Seberkas cahaya muncul di atas atap Hagia Shopia, seakan-akan cahaya itu keluar dari Hagia Shopia ke langit. Orang-orang Konstantinopel dilanda kepanikan, pemandangan itu mereka artikan bahwa Tuhan telah meninggalkan mereka. Sebaliknya Mehmed semakin yakin bahwa kemenangan sudah di depan mata.

Episode 5 ini ceritanya makin menegangkan karena tinggal satu episode lagi untuk final season 1. Lagi-lagi kasih sayang seorang Ibu Mara dan kesetiaannya pada kesultanan Turki Usmani ditampilkan dengan apik di sini. Bagaimana Mara jauh-jauh datang dari Serbia untuk bertemu langsung dengan Mehmed dan menguatkan Mehmed tepat di puncak keraguannya akibat desakan mundur dari Halil Pasha.
Di sisi lain Mehmed yang cerdas bisa membaca kondisi psikologis pasukannya dan pasukan musuh lalu memanfaatkannya untuk meraih kemenangan.

#KLIP2023
#KelasLiterasiIbuProfesional

No comments:

Post a Comment

Catatan Delia

PERANGKAP HEBAT SOMA

Saya sedang berusaha merapikan koleksi buku bacaan anak yang saya bawa dari rumah Bandar Lampung ke rumah Cinta Manis. Tadinya buku-buku i...