Menulis mengikat pengetahuan, mengabadikan kenangan, membagi kebahagiaan

Sunday, February 28, 2021

THE PIED PIPER OF HAMELIN (Peniup Seruling Dari Hamelin, Sebuah Cerita Lama Dalam Gaya Baru)

 




Judul Buku : The Pied Piper of Hamelin
Pengarang : Russell Brands
Ilustrator : Chriss Riddell
Penerbit : Cannongate, London
Tahun terbit : 2014
Tebal : 132 halaman
Bahasa : Inggris
Kategori : Cerita Bergambar

Peniup seruling dari Hamelin adalah salah satu buku bersejarah dalam kehidupan pribadi saya, buku itu termasuk buku cerita pertama yang dibelikan ibu untuk saya sekitar 35 tahun yang lalu. Jadi, ketika sebuah akun toko buku online memajang iklan buku ini, secara impulsif saya langsung mengetik "mau". Singkat cerita sampailah buku The Pied Piper of Hamelin ini ke rumah saya dan tertawa-tawa saya dibuatnya mengenang serta membandingkan buku yang lama dan buku baru ini.

Inti ceritanya tetap sama, tentang warga kota Hamelin yang pelit lalu dilanda wabah serangan tikus. Untuk mengusir tikus-tikus itu warga kota menyewa jasa seorang peniup seruling yang musiknya bisa menghipnotis para tikus, namun ternyata mereka berkhianat sehingga sang peniup seruling tidak hanya melenyapkan tikus-tikus tapi sekaligus membawa pergi semua anak-anak Hamelin, kecuali satu.

Perbedaan paling mendasar edisi ini dengan yang pernah saya baca dulu adalah pada gaya bahasa dan penonjolan karakter Sam, si anak yang tidak ikut dibawa pergi sang peniup seruling. Bisa dibilang buku ini menggunakan bahasa yang terlalu jujur, apa adanya sebagai kata lain dari vulgar. Penggambaran warga Hamelin sebagai orang-orang yang materialistis, pongah dan serakah sekaligus jahiliyah alias bodoh terasa sangat nyata didukung dengan ilustrasi dan catatan khusus tentang kata-kata penting pada halaman tertentu.

Warga Hamelin sangat memuja kesempurnaan, sehingga orang-orang yang tidak masuk dalam kategori sempurna versi mereka akan dikucilkan, dirundung dan dianggap sebagai aib. Sam, bocah yang terlahir dengan kaki tidak sempurna adalah salah satu aib itu, hanya ada satu orang yang mau menerima bahkan mencintai Sam apa adanya, tentu saja siapa lagi kalau bukan ibunya.

Russel Brands juga memberi nama pada tokoh pemimpin tikus, Casper, Gianna dan Paul. Karakter para bos tikus itu lebih vulgar lagi dari para warga Hamelin. Menurut saya buku ini adalah versi dewasa dari sebuah buku anak. Saya pribadi memberi rating R with PG alias remaja dengan bimbingan orang tua. Bagaimanapun buku ini benar-benar unik dan ending ceritanya cukup masuk akal. Satu lagi, jika anda adalah orang yang mudah mual-mual pada sesuatu yang katakanlah kotor dan jorok, mungkin buku ini tidak cocok dibaca sambil makan camilan.





4 comments:

Catatan Delia

PERANGKAP HEBAT SOMA

Saya sedang berusaha merapikan koleksi buku bacaan anak yang saya bawa dari rumah Bandar Lampung ke rumah Cinta Manis. Tadinya buku-buku i...